Artikel Ilmiah Nasional
Diagnosis Dini Tuberkulosis pada Kontak Serumah dengan Penderita Tuberkulosis Paru melalui Deteksi Kadar IFN-γ (KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.9 No.1, Agustus 2014)
Tuberkulosis paru masih merupakan masalah dunia. Indonesia menempati peringkat ke tiga di dunia pada tahun 2012. Target nasional Case Detection Rate tahun 2012 adalah 70%, sedangkan pencapaian Jawa Tengah sebesar 58,48%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh batas kadar interferon (IFN) γ pada orang kontak serumah dengan penderita tuberkulosis paru sebagai dasar diagnosis dini penyakit tuberkulosis. Penelitian dilakukan secara kohort selama dua tahun (2011 - 2013) di Balai Kesehatan Masyarakat Paru Semarang. Pada akhir penelitian, terdapat 12 responden kontak dan 13 tidak kontak serumah. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna rerata kadar IFN-γ antara kelompok kontak dengan kelompok tidak kontak serumah (nilai p = 0,004). Rerata kadar IFN-γ pada kontak serumah mengalami penurunan pada sebagian besar kasus (75%). Pada kelompok kontak serumah, 25% menunjukkan gejala klinis suspek tuberkulosis paru. Pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan 100% negatif pada kedua kelompok. Hasil reciever operating characteristic kadar IFN-γ terhadap status klinis, diperoleh nilai area under the curve sebesar 70,4% (95% CI= 40,8% - 99,9%). Nilai cut off point IFN-γ yang optimal secara statistik yaitu pada nilai ≥3,277. Diperoleh hasil sensitivitas dan spesifisitas sebesar 67,7%. Pemeriksaan kadar IFN-γ dapat digunakan dalam kegiatan skrining untuk mendeteksi secara dini penularan pada kontak serumah dengan penderita tuberkulosis paru, sebagai pilot project pada daerah dengan prevalensi tuberkulosis paru yang tinggi.
Tidak tersedia versi lain