Genom manusia, seperangkat lengkap gen yang terdapat dalam dua puluh tiga pasang kromosom, tidak lain adalah autobiografi spesies kita. Dengan telah diumumkannya "draf kasar" genom manusia, berarti kita, generasi yang beruntung ini, menjadi makhluk hidup pertama yang mampu membaca buku pintarnya sendiri, sekaligus memperoleh wawasan paling mendalam tentang makna hidup, arti menjadi manusia, kesadaran, atau fenomena jatuh sakit.

la menemukan gen yang mungkin memengaruhi kecerdasan kita, gen yang memungkinkan kita berbahasa, gen yang memandu perkembangan tubuh dan otak kita, gen yang memungkinkan kita mengingat, gen yang menunjukkan keistimewaan unsur bawaan dan pengaruh pengasuhan, gen yang membebani kita dengan kecenderungan egois, gen yang saling berperang, juga gen yang merekam sejarah perpindahan penduduk.

la menggali berbagai upaya penerapan genetika: untuk memahami penyakit Huntington hingga mengobati kanker. la mengupas munculnya kecemasan dan kengerian terhadap eugenika, serta implikasi filosofi dari memahami paradoks kehendak bebas.