Abstrak :
Relasi antara korporasi dengan komunitas lokal pada industri tambang, minyak, dan gas mengalami banyak perubahan sejak reformasi politik (1998) dan digulirkannya undang-undang otonomi daerah (1999 dan 2004). Gejala utama yang mengemukakan dalam perubahan ini adalah maraknya peristiwa konflik, diperkirakan hampir seluruh korporasi besar tambang dan migas menghadapi masalah dengan komunitas lokalnya. Berdasarkan sejumlah penelitian lapangan sebelumnya, anatomi konflik secara analitik dapat dipetakan dalam tiga dimensi, yakni dimensi sebab, dinamika dan resolusi konflik. Dimensi sebab mencakup variabel perubahan politik, ketimpangan, eksploitasi dominasi, pemberdayaan dan tekanan demografi, serta ekonomi, dimensi dinamika meliputi fluktuasi, eskalasi dan bentuk konflik, itensitas, peran aktor dan lembaga, serta karakter budaya komunitas dan dimensi resolusi mencakup kontrak sosial, lama dan kontrak sosial baru. Dengam model ini secara empirik dikaji kasus konflik antara korpor
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2010Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat-UIUnduh MARCSitasi
Abstrak :
Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah : (1) meningkatkan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi pada mata kuliah Permodalan Koperasi hingga memperoleh nilai rerata minimal ”B+” sebagai efek pembelajaran (instructional effects) yang diciptakan dosen dan (2) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa sebagai efek sertaan (nurturant effect). Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk kelas yang berjumlah 40 mahasiswa. Penelitian dirancang untuk 3 siklus setiap siklus dimulai dengan tahap perancanaan, implementasi tindakan, tahap observasi dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi, dan diakhiri dengan revisi untuk rencana dan pelaksanaan siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah siklus III, nilai rata-rata hasil belajar mencapai mencapai 75,67. Motivasi belajar mahasiswa mencapai kri
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2010Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat-UIUnduh MARCSitasi
Abstrak :
Karya-karya drama pada masa pendudukan jepang di Indonesia (1942-1945) pada umumnya sarat dengan propaganda pemerintah militer Jepang yang berusaha mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu peperangan melawan Amerika dan Inggris dalam perang dunia II. Karya sastra dijadikan alat propaganda yang tepat, terutama drama, karena masyarakat dapat langsung menerima pesan-pesan dan mencontoh apa yang seharusnya dilakukan dalam masa perang itu. Para seniman kemudian dihimpun oleh kantor dinas propaganda (sendenbu) untuk bekerja dalam lapangan kesenian masing-masing untuk memberi semangat kepada rakyat Indonesia. Sejumlah penulis drama, antara lain seperti Usmar Ismail, El Hakim, Armijn Pane, Soetomo Djauhar Arifin, dan Merayu Sukma menyambut dengan semangat program pemerintah tersebut dengan menghasilkan karya-karya drama dan dimainkan oleh grup sandiwara yang juga banyak bermunculan pada saat itu.
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2010Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat-UIUnduh MARCSitasi
Abstrak :
Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan. Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnografis terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara participant observation dan wawancara mendalam dengan informan secara snowballing. Hasil kajian menunjukan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada tuhan secara total (sumarah) dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan aktualisasi dari konsep “tapa ngrame”. Tapa ngrame dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ”memayu hayuning bawana” dengan cara ini pengahayat menyakini
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2010Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat-UIUnduh MARCSitasi
Abstrak :
Akses ke energi, khususnya sumber daya modern seperti listrik, adalah kunci dalam setiap jenis pembangunan dan pengembangan potensi seseorang. Menggunakan data sensus penduduk BPS 2010 dan angka kemiskinan energi Kementerian ESDM, diperkirakan terdapat sekitar 80 juta jiwa (33,4%) penduduk Indonesia masih miskin energi. Upaya pengentasan kemiskinan energi tidak dapat dilepaskan darai ketahanan energi nasional. Sebab itu, diperlukan strategi dan kebijakan nasional yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk fokus pada upaya pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan sambil mengurangi ketergantungan pada BBM. Berdasarkan hasil kajian didapatkan bahwa dibutuhkan strategi pentahapan target pencapaian energi dan orkestrasi nasional untuk mencapai tujuan akhir berupa terjaminnya ketahanan energi, dientaskannya kemiskinan energi dan tercapainya komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi GRK 26% pada 2020.
Abstrak :
Tidak dijalankannya otonomi khusus secara konsisten telah membawa dampak terjadinya stagnasi dan semakin dalamnya krisis yang berkepanjangan di Papua. Indikator sosial ekonomi tidak menunjukan perubahan yang berarti. Sementara itu, pelanggaran hak asasi manusia juga masih marak terjadi. Elite dan masyarakat Papua semakin menunjukan rasa tidak percaya terhadap niat baik pemerintah pusat untuk menyelesaikan kompleksitas masalah di Papua. Pemerintah juga terkesan mengalami kebingungan untuk meformulasikan kebijakan atau solusi yang efektive untuk Papua. Selain itu, posisi tawar pemerintah pusat dengan elite politik di Papua juga cendrung terkesan semakin melemah. Ancaman dari elite dan masyarakat Papua selalu berbentuk tuntutan untuk merdeka ataupun referendum. Tuntutan ini menjadi amunisi yang kuat bagi mereka, apalagi beberapa pihak internasional telah menunjukan dukungannya. Prilaku dari beberapa elite di Papua tersebut dengan tuntutannya, berkontribusi membuat stagnasi dan
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2011Centre For Strategic and International StudiesUnduh MARCSitasi
Abstrak :
Artikel ini mengkaji mengenai masalah korupsi dalam konteks politik dan kekuasaan dengan melihat apakah system pemerintahan otoriter dan demokrasi berpengaruh pada tingkat dan praktik korupsi. Analisis berfokus pada pola-pola korupsi politik dengan mengkaji apakah nilai-nilai budaya berpengaruh pada pandangan masyarakat mengenai korupsi dan sikap moral masyarakat terhadap prilaku korupsi. Hipotesis pokok artikel ini adalah korupsi menjadi akut dan terus merajalela di Indonesia karena berkelindengan patronase politik, yang dikukuhkan melalui system oligarki politik dan praktik kartel politik untuk melanggengkan kekuasaan.
No. Panggil
-
Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
2011Centre for Strategic and International Studies (CSIS)Unduh MARCSitasi