Text
Panda Nababan, lahir sebagai petarung: buku satu menunggang gelombang
Buku otobiografi Pandapotan Maruli Asi Nababan, atau lebih dikenal Panda Nababan mengungkapkan kisah perjalanan hidupnya sejak masih berusia muda hingga berusia 70 tahun. Tak heran, buku Panda Nababan ini paling tebal dari buku otobiografi yang ada, sampai 1051 halaman. Sehingga untuk kenyamanan membaca, buku ini dibuat dalam dua buku. Judul utamanya Lahir Sebagai Petarung. Kalau buku satu diberi judul Menunggang Gelombang maka buku dua dengan judul Dalam Pusaran Kekuasaan.
Sinopsis
Otobiografi karya Panda Nababan ini terbagi menjadi dua buku, pertama diberi sub judul Menunggang Gelombang, kedua diberi sub judul Dalam Pusaran Arus Kekuasaan yang jika digabungkan tebal bukunya lebih dari 1.000 halaman.
Dimana buku pertama menekankan perjalanan Panda Nababan sejak kecil hingga menjadi wartawan, lalu di buku kedua berkisah tentang kehidupannya sebagai politisi termasuk bagaimana saat ia berinteraksi dengan beberapa Presiden Republik Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Panda, mulai kecil, menjadi mahasiswa, lalu menjadi jurnalis diurai. Buku satu dengan judul 'Lahir sebagai Petarung' terdiri dari 18 bab, berisi 616 halaman menceritakan Panda sejak kelahirannya. Begitu juga saat Panda menjadi politisi, baik semasa di level Sumut hingga ke Senayan diceritakan gamblang di buku kedua berjudul 'Dalam Pusaran Kekuasaan'.
Tidak tersedia versi lain