Text
Meredam permusuhan, memadamkan dendam : pelajaran bina-damai dan ketahanan minoritas keagamaan dari Tasikmalaya dan Bangil
Buku ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada proses-proses pembangunan perdamaian di Indonesia, terutama melalui kerukunan dan kondisi sosial antar kelompok-kelompok aliran keagamaan. Menguatnya semangat untuk melaksanakan ritual-ritual agama dan meningkatnya penggunaan simbol-simbol keagamaan yang sedang berkembang di Indonesia sering diikuti oleh pemahaman dan penafsiran terhadap teks keagamaan secara literal. Hal ini mengakibatkan berkembangnya fundamentalisme dan konservatisme beragama yang pada tingkat tertentu memunculkan perubahan perspektif tentang bineka tunggal ika dan pluralisme. Kalau kondisi seperti ini dibiarkan dalam jangka panjang akan memunculkan ancaman terhadap integrasi sosial dan pembiaran terhadap kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dengan demikian, strategi menjaga ketahanan sosial melalui pengembangan nilai-nilai toleransi beragama sangat relevan untuk untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak tersedia versi lain