Text
Mosaik cenderawasih : Pembangunan dan kesejahteraan di tanah Papua
Buku Mosaik Cendrawasih: Pembangunan dan Kesejahteraan menganalisis secara komprehensif kompleksitas persoalan pembangunan di Papua. Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang diberlakukan pada November 2001 merupakan salah satu upaya transformasi konflik untuk mengubah pendekatan keamanan dengan pendekatan pembangunan dan kesejahteraan melalui cara-cara afirmatif berlandaskan prinsip perlindungan, pemihakan, dan pemberdayaan terhadap orang asli Papua (OAP).
Meskipun Otsus berjalan hampir dua dekade, tingkat kesejahteraan OAP yang menjadi target utama pembangunan belum tercapai secara merata, bahkan indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua dan Papua Barat masih berada di bawah rata-rata nasional. Potret marjinalisasi, diskriminasi, dan bentuk-bentuk represi masih sangat mudah ditemui di Papua. Papua yang sehat, cerdas, dan sejahtera secara menyeluruh masih memerlukan waktu panjang, apalagi bila elite politik (Pusat dan Daerah) tidak berkomitmen penuh untuk mengutamakan kebutuhan dasar masyarakat. Peran kelompok milenial Papua menjadi harapan baru dalam pembangunan Papua di masa depan dan menjadi subjek dalam proses "Papua Membangun". Dengan paradigma ini generasi muda Papua dimotivasi untuk berperan lebih aktif.
Buku ini merupakan pemutakhiran Papua Road Map (2009 dan 2017) yang difokuskan pada aspek pembangunan ekonomi dengan memperhatikan korelasinya dengan aspek perdamaian dan kemanusiaan. Rancangan pembangunan Papua yang ideal harus bersifat inklusif dan berkelanjutan serta bebas dari nuansa dan praktik kekerasan. Dengan demikian, pembangunan Papua dapat menghasilkan kesetaraan (equality) dan keadilan (equity/justice) bagi masyarakat Papua. Pendekatan pembangunan Papua dapat dimulai dengan memperbaiki kondisi hari sebagaimana sekuen di dalam buku road map yang menjadi rujukan utama, yakni negotiating the past, improving the present, and securing the future.
Tidak tersedia versi lain