UPA. PERPUSTAKAAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Solitude

Irma Widyani - Nama Orang;

Pernahkah merasa bosan dengan dunia yang bergerak begitu cepat? Menjalani aktivitas yang monoton tanpa jeda. Berangkat pagi-pagi buta, pulang larut malam. Di rumah masih harus mengerjakan PR atau meneruskan pekerjaan kantor yang belum selesai.

Ketika libur tiba, teman-teman menanti dengan segudang acara sosialisasi: gowes, pengajian rutin, arisan, nongkrong di kafe atau mengikuti acara komunitas via media online.

Sebagai makhluk sosial, kebutuhan untuk bekerja, sekolah, atau berorganisasi menjadi keniscayaan. Dalam dunia kiwari yang penuh keterbukaan, menghabiskan waktu sendiri akan kelihatan aneh.

Acap dicap individual dan tidak umum. Padahal untuk mengatasi hidup yang penuh tekanan ini, menyediakan waktu untuk menyendiri alias solitude, bisa memberi efek positif bagi kesehatan batin. Agar tetap waras, kita perlu menyeimbangkan kebutuhan batin dan sosial.

Solitude biasa diartikan sebagai “kesendirian”. Secara terminologi, kesendirian adalah keadaan menyendiri tanpa merasa kesepian. Laku kesendirian ini secara positif mampu menimbulkan kesadaran diri.

Kesendirian adalah keadaan pengasingan atau isolasi, yaitu, kurangnya kontak dengan orang lain. Kondisi ini mungkin berasal dari hubungan yang buruk, kehilangan orang yang dicintai, pilihan yang disengaja,

penyakit menular, gangguan mental, gangguan neurologis atau keadaan pekerjaan atau situasi (misal terdampar di tempat asing). Kesendirian jangka pendek sering dinilai sebagai saat-saat seseorang bisa bekerja, berpikir atau beristirahat tanpa terganggu.

Yang mungkin diinginkan demi privasi. Kesendirian dan kesepian adalah dua hal yang berbeda. Dalam pengertian ini, kedua kata tersebut mengacu pada kegembiraan dan rasa sakit karena menyendiri.

Namun yang perlu digaris bawahi, kesendirian (solitude) memiliki makna yang berbeda dengan kesepian (loneliness). Kesendirian adalah keadaan menyendiri tanpa kesepian dan dapat mengarah pada kesadaran diri. Di sisi lain, kesepian ditandai dengan rasa terasing (terkucil).


Ketersediaan
#
My Library (RAK KPS) 813 IRM s
UPN235099
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813 IRM s
Penerbit
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia., 2020
Deskripsi Fisik
viii, 90 hlm.: 20 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786024338985
Klasifikasi
813
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
PROSA INDONESIA
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

UPA. PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan UPNVJ merupakan Perpustakaan yang selalu memberikan layanan yang prima kepada pemustakanya dan terus berinovasi serta adaptif terhadap perubahan. 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?