Text
Menangislah ketika kekasihmu pergi
Topik pertama yang dibahas dalam buku ini adalah perasaan terkejut bahkan syok. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa ditinggalkan oleh seseorang yang sudah tua atau sudah lama sakit tidak akan membuat kita terkejut. Tetapi nyatanya, meski kita sudah tahu bahwa orang yang kita kasihi akan pergi dalam waktu dekat, nyatanya, saat kita ditinggalkan tetap saja merasa terkejut.
Perasaan terkejut itu dilanjutkan dengan rasa kehilangan sesuatu. Banyak kegiatan yang kita lakukan ersama dengan orang yang telah pergi. Kegiatan-kegiatan yang sebelumnya kita anggap sebagai sesuatu yang biasa saja -seperti minum kopi berdua, doa bersama dan sebagainya, saat orang yang kita kasihi pergi, membuat kita merasa kehilangan. Sering kali kenangan kepada mereka yang telah meninggalkan kita itu membuat kita merasa harus melaksanakan amanat yang dipesankan kepada kita. Baik amanat tersebut disampaikan secara terus terang, atau sebenarnya hanya sebuah isyarat saja. Kadang kita terobsesi untuk mengumpulkan barang-barang yang bisa membuat kenangan kita kepada kekasih kita itu tetap mewujud. Meski kehilangan itu berat, namun kita harus kembali ke rutinitas. Kita memerlukan dukungan dan penghiburan. Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu hal yang sering dilakukan oleh mereka yang kehilangan sosok yang dikasihinya. Dekat dengan Tuhan membuat rasa bahwa mereka yang meninggalkan kita telah hidup tenang bersamaNya di tempat baru. Kita tak boleh tenggelam dalam kesedihan. Kita harus bangkit dan melanjutkan hidup. Live must go on.
Tidak tersedia versi lain