Abstrak:
Tulisan ini menganalisis kondisi masyarakat Indonesia melalui pendekatan (i) dimensi budaya yang di kemukakan oleh Hostede (ii) modal sosial dan (iii) modal budaya. Selanjutnya dilakuakan evaluasi terhadap pemikiran pendiri bangsa serta pola kepemimpinan dari beberapa bupati setelah mas reformasi. Dari hasil analisis dapat dikemukakan bahwa di tingkat bawah masyarakat Indonesia adalah penganut kolektivisme horizontal, sedangkan para elit cenderung menyukai kolektivisme vertical. Selanjutnya, dari analisi modal sosial dapat disimpulkan bahwa penerapan individualisme vertical pada sistem masyarakat yang menganut kolektivisme vertikal akan menghasilkan chiken society yang bersifat selfish, korup dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Untuk mengatasi hal tersebut, di tingkat bawah dapat diterapkan bridging leadership sedangkan di tingkat atas dilakukan pendekatan lintas budaya dengan sistem musyawarah / perwakilan yang ditujukan untuk memperkecil power distance dan